Jakarta ( Indomen ) - Melalui Surat Edaran Bersama (SEB) Nomor 2 Tahun 2025, Nomor 2 Tahun 2025, dan Nomor 400.1/320/SJ, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Agama (Kemenag) mengatur mekanisme pembelajaran selama Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa pembelajaran di bulan Ramadan tetap dilaksanakan untuk memastikan capaian belajar terpenuhi. Selain itu, pembelajaran di bulan suci ini diharapkan dapat meningkatkan nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.
“Ramadan adalah bulan istimewa bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah puasa, mudik, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Namun, pembelajaran tetap perlu dijalankan dengan penyesuaian khusus untuk memenuhi capaian pembelajaran dan meningkatkan kualitas belajar,” ujar Prof. Mu’ti di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Jadwal pembelajaran di bulan Ramadan Surat Edaran Bersama ini menjadi pedoman bagi pemerintah daerah, sekolah, madrasah, serta satuan pendidikan keagamaan lainnya.
Adapun rincian mekanisme pembelajaran selama Ramadan meliputi:
1. Pembelajaran Mandiri
Pada tanggal 27 dan 28 Februari, serta 3, 4, dan 5 Maret 2025, pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di rumah, tempat ibadah, atau lingkungan masyarakat.Peserta didik diberikan tugas oleh sekolah atau madrasah untuk mendukung proses pembelajaran di luar kelas
2. Pembelajaran di Sekolah
Pada 6-25 Maret 2025, kegiatan pembelajaran kembali dilakukan di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan, dengan integrasi program yang mendukung penguatan karakter religius dan sosial.
3. Libur bersama Idul Fitri
Tanggal 26, 27, dan 28 Maret serta 2, 3, 4, 7, dan 8 April 2025 ditetapkan sebagai libur bersama dalam rangka Idul Fitri. Kegiatan pembelajaran akan kembali berlangsung pada 9 April 2025.
Program tambahan selama Ramadan Selama bulan Ramadan, peserta didik diharapkan tidak hanya fokus pada pembelajaran akademis, tetapi juga melibatkan diri dalam kegiatan yang bermanfaat untuk membentuk karakter. Bagi peserta didik Muslim, kegiatan seperti tadarus Alquran, pesantren kilat, kajian keislaman, dan kegiatan sedekah dianjurkan.( A.K)
0 Komentar