Meneladani Guru Berprestasi dan Berkarakter


Oleh: Desi Darma Yenti




Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun bangsa yang maju danberadab. Kualitas pendidikan menjadi penentu bagi kemajuan suatu bangsa, karenapendidikan berperan penting dalam membentuk karakter, meningkatkan pengetahuan,dan mengembangkan potensi sumber daya manusia.

Proses pendidikan yang efektif tidak hanya bergantung pada kurikulum danmetode pembelajaran, tetapi juga pada peran guru sebagai ujung tombak dalammentransfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus.

Guru merupakan tonggak utama dalam dunia pendidikan, kemampuan dan prestasi siswa tidak lepas dari bagaimana peran seorang guru dalam mengajar danmembimbing siswa-siswinya.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pada pasal 1 dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, danmengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (KOMIK (Konferensi NasionalTeknologi Informasi dan Komputer) 2 (1), 2018).

Dengan demikian, dunia pendidikan akan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia. Dalam pelaksanaan guru berprestasi, pemerintah merencanakanseleksi dalam proses pemilihan individu-individu yang memiliki kualifikasi yang relevan untuk mengisi pekerjaan dalam suatu organisasi (Samuel,2017).

Menurut Suparlan (2005:12), guru adalah orang yang tugasnya terkait dalamupaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Menjadi guru pandai saja tidak cukup, gurubukan hanya mengajar, tetapi juga menyentuh hati peserta didik dengan kasih sayang yang akan menguatkan hubungan antara guru dengan peserta didiknya, sehingga proses belajar akan berjalan sesuai dengan harapannya.


Sejalan dengan hal di atas, guru berprestasi akan menghantarkan peserta didik menjadi insan yang mempunyai kecakapan, pengetahuan, serta keterampilan yang dapat diaplikasikan dalam dunia nyata. Guru berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar yang ditetapkan satuan pendidikan, serta secara langsung membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi di bidang akademik maupun non akademik.

Prestasi adalah sesuatu yang membanggakan bagi semua orang. Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap orang pasti ingin meraih prestasi sesuai bidangnya. Tentunya harus diberikan apresiasi kepada guru yang mempunyai kelebihan atau keunggulan baik dalam membimbing siswa maupun keunggulan diri sebagai guru yang  memenangkan berbagai perlombaan.

Sebagai seorang guru yang sering dijadikan contoh, haruslah guru tersebut selalu disiplin dalam semua hal, termasuk disiplin waktu, disiplin peraturan, tutur kata seorang guru, sehingga guru bukan merupakan sosok yang di takuti, tetapi menjadi sosok yang disayangi.

Guru berprestasi tidak hanya memiliki kemampuan mengajar yang baik, memahami materi pelajaran dengan mendalam, dan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, tetapi juga menjadi teladan bagi anak didiknya. Teladan yang baik dari seorang guru dapat menginspirasi siswa untuk meraih prestasi dan menjadi pribadi yang unggul.

Guru berprestasi memiliki peran penting dalam membangun semangat belajar dan membentuk karakter siswa. Mereka tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dan membimbing siswa untuk menjadi pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab. Keberadaan guru berprestasi dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk meraih cita-cita dan mencapai potensi terbaiknya.

Guru mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting dalam pendidikan. Akhir-akhir ini sangat banyak dibicarakan tentang profesi guru. Sejak dicantumkannya UU mengenai guru sebagai jabatan profesional, banyak sekali aturan aturan ataupun perundang-undangan yang membahas tentang profesi guru mulai dari tunjangan sampai kinerjanya.


Walaupun telah terdapat aturan-aturan dan kode etik mengenai profesi guru, tetapi masih banyak guru yang melakukan penyimpanan atau pelanggaran, tidak jarang kita menemukan pelanggaran yang telah dilakukan oleh guru. Guru sebagai teladan peserta didiknya tidak pantas melakukan tindakan yang melanggar norma- norma, terlebih lagi pemerintah telah memberikan kode etik guru yang harus dipenuhi. Guru yang berprestasi akan menghantarkan peserta didik menjadi insan yang mempunyai kecakapan, pengetahuan, serta keterampilan yang dapat diaplikasikan di dunia nyata.

Fenomena guru berprestasi yang menjadi teladan bagi anak didiknya bukanlah hal yang sederhana. Namun, terdapat masalah mendasar terkait bagaimana prestasi guru tersebut dapat di implementasikan secara efektif sebagai model peran bagi siswa.

Apakah cukup hanya dengan mengapresiasi prestasi guru tanpa adanya program yang terstruktur untuk mentransfer nilai-nilai positif tersebut kepada siswa? Lebih lanjut, masalah ini juga terkait dengan pandangan siswa terhadap guru yang berprestasi.

Perlu adanya upaya untuk mendekatkan prestasi guru dengan kehidupan siswa agar lebih mudah memahami dan mungkin bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter yang paling mendasar adalah siswa melihat sendiri karakter pada gurunya. (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah).

Meskipun pentingnya peran guru berprestasi sebagai teladan, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam upaya menjadikan guru sebagai role model bagi anak didik. Di beberapa daerah, penghargaan dan apresiasi terhadap guru berprestasi masih kurang, sehingga motivasi dan semangat mereka untuk terus berkarya terkadang terhambat. Seringkali, guru berprestasi hanya mendapatkan apresiasi seremonial tanpadibarengi dengan penghargaan yang nyata dan berdampak pada kesejahteraan mereka.

Hal ini membuat mereka merasa kurang dihargai. Rendahnya kesadaran akan pentingnya peran guru sebagai teladan bagi anak didik, baik di kalangan guru maupun masyarakat, menjadi permasalahan serius yangmenghambat upaya menjadikan guru sebagai role model. Banyak guru yang masih belum menyadari bahwa peran mereka tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing dan inspirator bagi anak didik. Masyarakat pun belum sepenuhnya memahami pentingnya peran guru dalam membentuk akter dan masa depan generasi penerus.

Pendidikan karakter memiliki arti penting dalam proses pendidikan di sekolah terutama untuk mengoptimalkan nilai-nilai pendidikan karakter seperti memiliki sifat,sikap, perilaku, budi luhur dan akhlak mulia yang menjadi dasar atau pegangan setiapindividu. Dalam mengoptimalkan penerapan pendidikan karakter sangat dibutuhkan peran guru, hal yang paling mendasar dari peran seorang guru adalah keteladanan.

Seorang guru harus mampu memberikan teladan yang baik terutama kepada peserta didik. Dalam hal ini keteladanan seorang guru dalam pendidikan karakter sangatlah penting, karena pendidikan karakter tidak hanya sebatas teori dari ceramah dan penjelasan guru kepada siswa tetapi pendidikan karakter yang paling tepat adalahketeladanan. Guru harus mampu melaksanakan nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang diwujudkan dalam perbuatannya sehingga dapat dilihat oleh siswa, dan menjadi contoh konkret bagi siswa.

Keteladanan seorang guru yang diwujudkan melalui aspek perbuatannya dalam mengimplementasikan pendidikan karakter kepada siswa yang berfokus pada lima nilai utama penguatan pendidikan karakter yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas. Seorang guru harus mampu menjalankan ajaran agama yang dianut, menjunjung tinggi sikap toleransi dengan tidak membeda-bedakan antar pemeluk agama, ikut berpartisipasi dalam membantu kegiatan agama lain yang dilaksanakan di sekolah, seorang guru juga pasti harus memiliki sikap mencintai tanah air dengan selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan. Kebangsaan seperti upacara

bendera dan perlombaan-perlombaan untuk memperingati hari nasional negara Indonesia dengan bertemakan kebudayaan, menghormati perbedaan suka, budaya dan agama. (Peran guru sebagai teladan dalam implementasi nilai pendidikan karakter. Al-Ligo: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 34-47)

Seorang guru juga harus mampu hidup bergotong royong dengan berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti sekolah, ikut berpartisipasi dalam perlombaan yang diadakan oleh sekolah, membantu sesama baik dalam sekolah maupun di luar sekolah dan selalu memberi apresiasi kepada peserta didik sebagai bentuk penghargaan kepada peserta didik. Seorang guru juga harus mampu menunjukkan sikap kewibawaan yang dimilikinya yakni dengan cara menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan nilai positif, selalu mendengarkan keluh kesah peserta didik, berani menegur siswa yang melanggar aturan sekolah, datang ke sekolah dan masuk kelas tepat waktu, menghargai setiap individu peserta didik tanpa terkecuali. 

Koesoema (2007:212) mengajukan lima metode pendidikan karakter yang salah satunya ialah keteladanan. Keteladan dalam hal ini tidak hanya bersumber dari guru atau dosen saja, melainkan juga dari seluruh manusia yang ada di lembaga pendidikan tersebut. Keteladanan juga bersumber dari orang tua, kerabat, teman, dan siapapun yang sering berhubungan dengan peserta didik.

Dengan demikian, pendidikan karakter membutuhkan lingkungan pendidikan yang utuh yaitu adanya korelasi penerapan karakter dari setiap elemen yang ada. Pendidikan karakter dengan mengajarkan menganai hal-hal kebaikan dann akhlak, memberikan contoh atau keletadanan yang baik sehingga patut untuk ditiru, menentukan dan membuat target yang akan dicapai dari strategi pengembangan karakter, dan memberikan sebuah refleksi dengan berbagai kegiatan untuk merenungkan betapa pentingnya karakter untuk kemalahatan bangsa dan negara.

Terhadap semua hal tersebut, guru berprestasi memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter dan motivasi belajar siswa. Mereka menjadi teladan yang menginspirasi anak didik untuk meraih prestasi dan menjadi pribadi yang unggul. Guru berprestasi tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai motivator, inspirator, dan pembimbing bagi anak didiknya. Mereka menanamkan nilai-nilai luhur, membimbing siswa untuk mencapai potensi terbaiknya, dan mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab.

Keberadaan guru berprestasi dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk meraih cita-cita dan mencapai potensi terbaiknya. Mereka menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat belajar yang tinggi, seseorang dapat meraih kesuksesan dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Guru berprestasi menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dapat menjadi alat untuk mengubah hidup dan masa depan seseorang. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan peran guru berprestasi sebagai teladan sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia mampu menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan siap menghadapi masa depan.


Guru berprestasi merupakan aset berharga bagi bangsa, dan mereka perlu mendapatkan dukungan dan apresiasi yang lebih besar agar dapat terus berkarya dan menginspirasi generasi penerus. Upaya meningkatkan peran guru berprestasi sebagai teladan, diperlukan beberapa upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan. 

Pertama, meningkatkan penghargaan dan apresiasi terhadap guru berprestasi melalui program dan insentif yang memadai. Penghargaan yang diberikan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi kesejahteraan guru, seperti peningkatan gaji, tunjangan, dan kesempatan untuk mengikuti program pengembangan profesional. 

Kedua, membangun kemitraan yang kuat antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk mendukung dan mendorong guru berprestasi. Kemitraan ini dapat diwujudkan melalui program-program kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, seperti program pengembangan profesional, program mentoring, dan program pengakuan terhadap prestasi guru.

Ketiga, mengembangkan program pengembangan profesional yang berfokus pada pengembangan guru, serta membangun karakter dan kepemimpinan mereka. Program ini harus dirancang dengan memperhatikan kebutuhan guru berprestasi, dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan inspirasi kepada guru lainnya. Fasilitas yang memadai, seperti akses internet, ruang belajar, dan sumber belajar yang lengkap, juga perlu disediakan untuk mendukung pengembangan profesional guru. * 

*) Penulis pelajar SMAN 9 Padang, peserta pelatihan menulis di SMAN 1 Padang

0 Komentar