Solok Selatan (Indomen) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024, sebagai puncak kegiatan Revitalisasi Bahasa Minangkabau Tahun 2024. Festival yang dilaksanakan pada 16-17 Desember 2024 ini akan digelar di ZHM Premiere Hotel, Jalan MH Thamrin Nomor 27, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.
Dalam festival ini, Balai Bahasa Sumatera Barat akan melombakan lima cabang kegiatan, yaitu Manulih Carito, Bapidato Adat, Bacarito, Manulih jo Mambaco Pantun, dan Badendang.
Sebagai bentuk partisipasi, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat mengundang Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat untuk mengirimkan delegasi masing-masing. Delegasi tersebut merupakan para pemenang FTBI tingkat Kabupaten/Kota atau utusan yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan setempat, Ungkap Kepala Sekolah SD Negeri 04 Bariang Rao-rao, Asbandi, S.Pd, di konfirmasi media lewat Hp selulernya, pada Senin (16/12/2024)
Menindaklanjuti undangan tersebut, Pemkab Solok Selatan melalui Kepala Dinas Pendidikan, Syamsuria, S.Pd., MM. mengeluarkan Surat Perintah Tugas Nomor: 090/0575/DISDIK-2024 kepada para pendamping dan peserta didik yang akan mewakili Solok Selatan dalam ajang FTBI ini, katanya.
Berikut daftar delegasi Kabupaten Solok Selatan:
1. SDN 03 Sungai Kalu
Kepala Sekolah: Jonpiwardi, S.Pd.
Guru Pendamping: Nursyolilihin, S.Pd.
Peserta: Alvadjri (Cabang Bapantun).
2. SDN 04 Bariang Rao-rao
Kepala Sekolah: Asbandi, S.Pd., M.Pd.
Guru Pendamping: Wetniati, S.Pd.
Peserta: Dhia Ratu Melldina (Cabang Mandongeng Bacarito).
3. SDN 01 Lasuang Batu
Guru Pendamping: Weni Puspita Sari, S.Pd.
Peserta: Suci Ramadhani (Cabang Carito).
4. SDN 21 Maluih
Kepala Sekolah: Somi Muliarti, S.Pd.
Guru Pendamping: Afmulyeni, S.Pd.
Peserta: Afdalul Zikri (Cabang Bapidato Adat).
5. SDN 29 Durian Tanjak
Kepala Sekolah: Gusmayarni, S.Pd.
Guru Pendamping: Erma Wanita, S.Pd.
Peserta: Marsya Putri (Cabang Bapantun).
Lebih lanjut, Guru pendamping cabang lomba "Mandongeng Bacarito" Wetniati, S.Pd. mengatakan, Salah seorang Peserta lomba cabang "Mandongeng Bacarito" Dhia Ratu Melldina peserta didik SD Negeri 04 Bariang Rao-rao, menceritakan legenda masyarakat Jorong Pinang Sinawa, Nagari Luak Kapau Alam pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, SUMBAR. dengan tema ceritanya "Banca Sibarunguik" legenda masyarakat ini tak asing lagi didengar dan di ceritakan kepada pewaris anak, cucu masyarakat setempat.
Dhia Ratu Melldina menceritakan, Kisah anak gadis yang bernama Siti dengan rupa yang elok yang selalu Mambarunguik (Menbentak) ibu kandungnya, diakhir ceritanya, Si siti gadis malang ini terbenam di Banca Sawah dan dilalap bumi seketika pulang dari mencari pinjaman beras yang akan dimasaknya, lalu kemudian ibunya menancapkan tongkatnya dilokasi Si siti terbenam, naah,, Tongkat nenek jumpo ibu Siti sampai sekarang masih hidup dan berdiri sebatang kayu di lokasi tersebut, terangnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu melestarikan dan merevitalisasi Bahasa Minangkabau sebagai salah satu warisan budaya, sekaligus menjadi ajang unjuk bakat generasi muda dalam mempelajari dan mempraktikkan nilai-nilai adat Minangkabau, tutupnya. ( Desri Wahida)
0 Komentar