15 Milyar Kekayaan PT BPR Solok Selatan Dengan Ratusan Nasabah Serta Bekerjasama Dengan Koperasi Bima 2 Sungai Kunyit






Solok Selatan ( Indomen ) - Kasus likuidasi perbankan  yang menimpa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pakan Rabaa,6 Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan beberapa hari lalu yang dimuat disejumlah Media berdampak buruk bagi nasabah BPR lainya yang ada di Solok Selatan. 

Sementara kasus likuidasi atau pencabutan izin pengoperasian BPR Pakan Rabaa oleh OJK itu tidak ada kaitannya dengan BPR yang di Solok Selatan, yang namanya nasabah tentu mendapat informasi ini mereka berasumsi akan sama prosesnya itu dan mereka takut ada apa dengan dana yang mereka simpan. 

Seperti yang dialami dan dirasakan  oleh sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebut saja BPR Solok Selatan yang berlokasi dipusat Ibu Kabupaten Padang Aro, semenjak adanya pemberitaan dibeberapa Media bahwa BPR ditutup dan pailit. 

Direktur Utama PT BPR Solok Selatan Ronaldi Makmus diruang kerjanya kepada sejumlah Awak Media. Selasa (17/12)2024) meluruskan masalah ini agar para nasabah PT BPR Solok Selatan tidak takut dan ragu dengan operasional di perusahaan milik rang Solok Selatan itu. 

Ronaldi menjelaskan di Kabupaten Solok Selatan ini hanya ada tiga buah BPR yang masih berjalan, pertama BPR Solok Selatan di Padang Aro Sangir, kedua BPR Sarantau Sasurambi di Sungai Pagu, dan BPR Pakan Rabaa di Kecamatan KPGD. 

Dari informasi yang berkembang, bahwa ada satu BPR yang sedang bermasalah yaitu PT BOR Pakan Rabaa yang nerada di lecamatan KPGD, bahkan sudah diaudit oleh LPS dan OJK, sehingga dikeluarkanlah semacam surat pencabutan izin operasionalnya, sehingga BPR itu tidak ada lagi pelayanannya. 

Namun dampak dari pencabutan izin operasional PT BPR Pakan Rabaa itu sangat berdampak bagi BPR BPR lainya, terutama PT BPR Solok Selatan sendiri, 

Sebenarnya bagi kami tidak ada masalah, bahkan kami sudah mewanti wanti nasabah kami dalam tiga hari apakah ada pengaruhnya, setelah kami turun kelapangan, kami menemukan gelagat nasabah kami yang tidak biasanya dilakukan, tentu kami bertanya tanya. 

Disitulah dan sejak itulah suasana agak kurang nyaman dan ada pengaruhnya bagi nasabah kami, pertama ada nasabah kami yang saat itu mengambil uang tidak biasanya atau diambil semua, kami coba menanyakan jawabnya spele saja," butuh dana cepat sebutnya seperti ditirukan Ronaldi. 

Bahkan ada nasabah yang bertanya, eeh masih kerja dikantor ya pak, tapi sudah ditutup," katanya lagi. 

Rinaldi. mengatakan, bahwa dalam. berita berita yang sudah dibaca masyarakat itu ada nama Solok Selatan, sementara perusahaan kami namanya juga Solok Selatan, pada intinya masyarakat dan nasabah kami salah pengertian nama saja, yang dilikuidasi PT BPR Pakan Rabaa, bukan PT BPR Solok Selatan. 

Pada intinya proses dan prosedur keuangan di masing-masing BPR itu sangat berbeda dan tidak ada yang sama, PT BPR Solok Selatan diawasi OJK dan LPS serta Komisaris. 

PT BPR Solok Selatan diaudit oleh OJK setiap tahun dan diawasi langsung oleh Komisaris setiap bulanya, nasabah kami jangan ragu dan cemas PT BPR Solok Selatan aman dan dinyatakan sehat oleh Lembaga Penyamin Simpanan LPS," jelas Ronaldi. 


Khusus nasabah BPR Solok Selatan jangan ragu dan takut dengan kasus yang sedang menimpa BPR Pakan Rabaa karena BPR Solok Selatan dalam kondisi Sehat sehat saja, "ulangnya.

Direktur Utama  BPR Solsel Ronaldi Makmus menjelaskan, bahkan dalam perangkingan dari sisi kualitas neraca keuangan Bank BPR Solok Selatan termasuk terbaik 1 di Sumbar. 

Masyarakat khusus nasabah jangan kuatir berurusan dengan bank termasuk di BPR. khusus BPR Solok Selatan, dana nasabah dijamin LPS. 

Khusus nasabah BPR Solsel kondisi yang sedang dihadapi oleh BPR Pakan Rabaa itu tidak akan mempengaruhi kegiatan PT BPR Solok Selatan, karena BPR Solok Selatan memiliki sistem kepengurusan dan kepemilikan saham yang berbeda. 

Sampai saat ini PT BPR Solok Selatan sudah memiliki kekayaan sebesar Rp 15 Milyar lebih dengan ratusan nasabah,grafiknya naik terus, malahan kita juga kerjasama dengan Koperasi Bima 2 Sungai Kunyik.(Desri Wahida)

0 Komentar