Bukittinggi ( Indomen ) - Sikap sangat menghormati yang diperlihatkan Pjs Wali Kota Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam, kepada dua tokoh Bukittinggi, perlu jadi contoh bagi pemimpin Bukittingi kedepannya. karena meski hanya seprang Pjs yang masa tugasnya hanya beberapa Waktu. Namun pola pendekatan kekeluargaan ini harus jadi tauladan bagi pemimpin Bukittinggi kedepan.
.Dalam pertemuan pertama dengan mantan Wali Kota Bukittinggi, Djufri, Pjs Wako Bukittinggi ini mengunjungi mantan Wali Kota Bukittinggi, Djufri di kediamannya, di daerah Kapau, Agam.
Mantan Wali Kota Bukittinggi, Djufri sangat mengapresiasi kedatangan penjabat sementara Wali Kota Bukittinggi ke kediamannya, Senin.(7/10)
Mantan Wali kota Bukittinggi dua periode dan mantan anggota DPR-RI itu, menyampaikan pengalamannya dan harapan dalam memimpin daerah maupun untuk masukan kebijakan skala nasional.
"Terima kasih telah datang ke rumah kami. Bagi saya, kunjungan dari Pak Wako merupakan obat. Saya berpesan, kita semua perlu selalu optimis menyongsong masa depan. Banyak yang bisa dilakukan untuk masyarakat dan Kota Bukittinggi," ungkapnya.
Djufri juga berharap, meskipun memimpin Bukittinggi dalam waktu singkat, kurang lebih hanya dua bulan, Pjs Wako diminta untuk dapat memperjuangkan apapun yang bermanfaat untuk Kota Jam Gadang.
"Bukittinggi Koto Rang Agam. Itu tidak bisa diubah. Banyak yang bisa dikerjasamakan antara dua daerah ini. Namun, ada prinsip yang juga harus tetap kita jaga dan perjuangkan. Salah satunya, program batas Kota Bukittinggi, PP 84 Tahun 1999. Termasuk sejarah PDRI, yang merupakan bukti sejarah, bahwa Bukittinggi pernah menjadi Ibukota negara Republik Indonesia. Jangan ini dilupakan," pesannya.
Pjs. Wali Kota Bukittinggi, H. Hani Syopiar Rustam, menyampaikan terima kasih atas kehangatan penyambutan dari mantan wali kota periode 2000 hingga 2010 itu. Banyak wejangan yang disampaikan Beliau sebagai bentuk dukungan dan memotivasi bekerja untuk Bukittinggi.
“Bagi beliau kunjungan ini adalah obat, sedangkan bagi saya, kunjungan ke Pak Djufri layaknya resep. Beliau punya prinsip optimis dalam menjalankan hidup," ungkap Hani.
Pjs Wako juga angkat topi atas perjuangan H. Djufri dalam membangun kota dengan pesat di era kepemimpinan Beliau. Upaya itu tentu bisa dijadikan teladan dalam memimpin Kota Bukittinggi.
"Nama Bapak H. Djufri, sudah menasional. Saya pun tetap berdoa, berharap dan berupaya agar kehadiran saya di Bukittinggi dapat membawa manfaat untuk Kota dan masyarakat Bukittinggi sendiri," ujarnya.
Pertemuan kedua, dilakukan Pjs Wako bersama tokoh Bukittinggi, H. Nelson. Silaturrahmi itu, berlangsung di rumah dinas Pjs Wako.
Dalam ramah ramah itu, keduanya bertukar pikiran dan informasi terkait kemajuan dan pembangunan Kota Bukittinggi.
"Banyak masukan yang disampaikan pengusaha rendah hati itu kepada kami, dan Beliau juga menyatakan dukungannya untuk bersama pemerintah memajukan Kota Bukittinggi yang kita cintai ini," jelas Pjs. Wako. ( Syaf)
0 Komentar