Kadisdik Dharmasraya, Bobby Perdana P Reza Bantah Beri Rekomendasi Dan Tegaskan Disdik Tak Boleh Berbisins di Sekolah





Dharmasraya Indomen.co.id - Saat ini diperlukan berbagai sarana pengembangan literasi bagi siswa.  Sebab mustahil bagi siswa mendapatkan banyak referensi ilmu bila sumber bacaan tidak memadai.

Salah satu media penunjang ke arah itu adalah surat kabar daerah. Di antaranya memuat informasi tentang peristiwa, budaya dan isu-isu lokal yang sedang terjadi. 

Artinya dapat dikata media ini seperti jendela, dengan satu kali buka, maka terlihat banyak hal yang sedang terjadi di sekitar.

"Benar, koran atau surat kabar seperti jendela.  Saat dibuka, kita disajikan dengan berbagai informasi yang dikemas dalam bentuk pemberitaan," sebut Riwahono, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung , Rabu (28/8) belum lama ini.

Lebih lanjut dijelaskan Riwahono, bahkan untuk mendapatkan banyak sumber informasi dan referensi bisa memiliki lebih dari satu media 

"Kita saat menjadi kepala sekolah, malahan sampai berlangganan tiga media cetak," imbuhnya lagi.

Namun beda hal dengan apa yang dilakukan oleh salah seorang oknum Plt. Kepala Sekolah SMPN 2 Sitiung 
Kecamatan Sitiung yang secara sepihak memutuskan kontrak sebuah surat kabar yang sudah bertahun tahun menjadi langganan sekolah itu.

Ketika ditanya apa penyebabnya diputus dengan nada enteng beliau menjawab, tidak berlanggaran koran lagi. Dan diganti dengan majalah.

" Kita tak bisa lagi membayar korannya pak, sebab diganti dengan majalah," sebut oknum Plt kepala sekolah SMP melalui bendahara sekolanya.

Hebatnya lagi, pergantian sumber bacaan yang memiliki banyak pengetahuan umum ini, bawa-bawa nama Kadis Pendidikan Kabupaten Dharmasraya.

"Majalah tersebut adalah rekom dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten," imbuhnya

Ketika kasus ini di konfirmasi kepada Kadis Pendidikan Dharmasraya, Bobby Perdana P Reza beliau kaget dan membantah bahwa itu tidak benar.
"Berita rekom-rekom yang bawa nama Kadis Pendidikan itu nggak benar, itu hoax.Dinas Pendidikan nggak boleh berbisnis di sekolah," tegas mantan Kadis Sosial Dharmasraya itu, Jum'at ( 6/9) di Pulau Punjung melalui. Handphonenya(Sutan)

0 Komentar