5 Perkara yang Disukai dan Dikagumi Rasulullah SAW




Jakarta (Indomen)- Rasulullah ﷺ adalah sebaik-baik teladan dalam setiap hal. Dan pada setiap apa yang dikerjakan dan disenangi Rasulullah pastilah terdapat hikmah yang besar di baliknya. 

Oleh sebab itulah, maka setiap Muslim harus terus berupaya untuk meneladani setiap apa yang dicontohkan Rasulullah.  Sebagaimana firman Allah SWT

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al Ahzab ayat 21).

Berikut perkara-perkara yang membuat takjub Rasulullah ﷺ maknanya yang sangat senang dilakukan atau disukai Rasulullah dan patut diteladani oleh umatnya: 

Pertama, menyukai memulai sesuatu dari kanan

Diriwayatkan dari Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq radhiyallahu 'anhuma,, dia berkat:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ، فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ

“Nabi Muhammad ﷺ sangat menyukai memulai dengan kanan dalam mengenakan sandalnya, dan menyisir rambutnya, dan dalam bersuci dan di dalam semua urusannya.” (Muttafaq alaih)

Kedua, mimpi yang baik

Diriwayatkan dari Annas bin Malik radhiyallahu 'anhuma, dia berkata: 

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يُعجبهُ الرؤيا الحسنة “Rasulullah ﷺ menyukai mimpi yang baik.” (HR Ahmad)

Maka Rasulullah ﷺ menyukai mimpi yang indah karena sesungguhnya mimpi yang baik itu kabar gembira dari Allah. 

Diriwayatkan dari Abi Qatadah radhiyallahu 'anhuma, dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: 

الرؤيا الصالحة من الله، والحُلْم من الشيطان “Mimpi yang baik itu dari Allah dan mimpi buruk itu dari setan.” (mutafaq 'alaih

Ketiga, optimisme

Diriwayatkan dari Anas Radiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah  ﷺ bersabda:

 لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَيُعْجِبُنِي الْفَأْلُ الصَّالِحُ الْكَلِمَةُ الْحَسَنَةُ “Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan penyakit), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), dan yang menakjubkanku adalah al fa'lu (pertanda atau optimisme) yang baik yaitu kalimat yang baik.” (mutafaq alaih

Imam Nawawi rahimahullah berkata, al fa'lu itu kalimat yang saleh, hasan, dan tayib. 

Keempat, aroma yang baik

Diriwayatkan Aisyah Radhiyallahu Anha: 

صَنَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُرْدَةً سَوْدَاءَ فَلَبِسَهَا فَلَمَّا عَرَقَ فِيهَا وَجَدَ رِيحَ الصُّوفِ فَقَذَفَهَا قَالَ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَكَانَ تُعْجِبُهُ الرِّيحُ الطَّيِّبَةُ 

“Aku membuatkan Rasulullah SAW selendang berwarna hitam, lalu beliau memakainya. Saat berkeringat, beliau mendapati bau wool (bulu kambing) hingga beliau pun membuangnya." Perawi berkata, "Aku mengira bahwa dia (Mutharrif) mengatakan, "Rasulullah menyukai bau wangi.” 

Kelima, minuman manis yang dingin 

Diriwayatkan dari Aisyah binti Abu Bakar Radiyallahu Anhuma: 

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعجبهُ الحلو البارد “Rasulullah ﷺ menyukai minuman yang manis dan dingin.” (R.c)

0 Komentar